Gunakan Oli sesuai Nilai Kekentalan Yang ditentukan
Bro sekalian, Pada artikel ini acong mengajak bro bro semua untuk sama sama berbagi ilmu mengenai pelumas sepeda motor. Kita Mulai dari yang ringan ringan saja ya he he he. Ok Jika Kita melihat buku petunjuk service disana bisa kita ketahui bahwa Pabrikan sudah menentukan spesifikasi Oli apa saja yang harus di pakai oleh motor kita. Spesifikasi dari Pelumas salah satunya bisa kita cek dari jenis SAE-nya. Gimana Cara Membaca Kode Multi Grade SAE suatu Oli/Pelumas dan memastikannya pas untuk mesin motor kita?
Ok kita pake contoh soal aja Ya. Sebagai Contoh kita Pakai Shell Advance Ultra 4T yang paling tidak memiliki 2 jenis spek SAE 10W-40 dan SAE 15W-50. w disini artinya winter (musim dingin) 10W memiliki arti pelumas ini masih bisa digunakan di suhu dingin -20 s.d -25 deg C , sedangkan kode 15W memiliki arti pelumas tersebut bisa digunakan di suhu dingin -15 s.d -20 deg C. So tinggal tergantung kita gunakan motor di kondisi mana . . . . kalau motor kita sering gunakan di dataran tinggi dieng ya butuh spek kode depan yang lebih kecil tentu, biar bisa bertahan di suhu paling dingin.
Gimana Tentang Kode yang mengikutinya? Masih dengan spek SAE 10W-40 dan SAE 15W-50 . . . angka SAE 40 dan SAE 50 di belakang angka w merupakan Kode yang menunjukan tingkat Viskositas/ kekentalan Pelumas pada kondisi suhu tinggi. Makin besar Nilai SAE maka nilai Viskositasnya akan semakin besar dalam artian Pelumas akan semakin kental. Coba cek tabel di atas, berdasrkan pengukuran Internal Shell Viskositas Advance Ultra SAE10W- 40 pada suhu tinggi 100 deg C adalah 15,8 mm2/sec seadangkan Advance Ultra SAE15W-50 pada suhu tinggi 100 deg C adalah 19,1 mm2/sec.
from : http://www.webbikeworld.com
So yang mana Yang kudu kita pake yang kental atau Yang encer niih? Kadang para mekanik yang awam akan Oli akan mengatakan Oli dengan SAE lebih besar akan membuat mesin lebih ‘adem’ dan Nggak Berisik . .. Nahh menurut tmcblog pemilihan spek Pelumas bukan berdasarkan pengukuran hal hal yang subjektif seperti itu, akan tetapi menggunakan latar belakang jenis mesin motor kita. Setiap motor dibangun dengan celah celah antar komponen logam dalam mesin yang berbeda beda . . . dan membutuhkan jenis Oli dengan spek kekentalan yang berbeda pula.
Misalnya Bila biasanya motor kita menurut pabrikan harus menggunakan Oli dengan spek 20W-50 yang artinya cukup kental, atau dalam kata lain Oli yang menempel pada celah komponen cukup tebal. Jika Kita memaksakan menggunakan Oli dengan spek Yang lebih encer misalnya 10W-40 maka pelumasan pada celah celah komponen akan lebih tipis dan bisa membuat suara mesin menjadi kasar, cmiiw. Nah begitu pula sebaliknya, Jika motor seperti Ninja 250R yang teknologi manufaktur mesinnya dibuat dengan presisi tinggi, membuat celah antara mesin menjadi sangat minim.
Nah apa jadinya jika celah komponen yang minim ini diberikan Pelumas yang memiliki spek lebih kental? yup dapat ditebak, pelumas tidak bisa secara efektif melumasi setiap celah . . . gimana akhirnya jika ada celah celah komponen mesin yang tidak terlumasi ?? . . . Gaswaaaat bro, Komponen logam akan bergesekan satu dengan yang lain dan akan memimblkan keausan komponen serta suhu yang tinggi yang juga akan segera merember ke kerusakan mesin yang lebih besar lainnya . . . so jangan main main dengan spek Oli bro, Apapun merknya, Gunakan yang speknya sesuai dengan rekomendasi pabrikan, semoga Berguna
Silahkan Tulis Komentar Anda ...