Sudah beberapa kali Amir mengganti aki motornya. “Diparkir sebentar saja, mesti pakai engkol untuk menghidupkannya,” ujar karyawan swasta itu. Tentu saja, motor starter elektriknya tidak bisa berputar karena akinya soak. Nah, kenapa sih bisa begitu?
Diganti aki baru, umurnya pun tak panjang. Tentu yang jadi sasaran kesalahan pembuat akinya. “Jangan-jangan kualitasnya jelek!” geramnya. Eits, jangan menuduh dulu, sebaiknya teliti dulu sebabnya.
Menurut Atek dari Galeri Alternator di Jl. H Nawi, Jaksel, beban aki normalnya maksimum 0,2 Ampere (gbr.1). “Itu bisa diukur dengan Ampere clamp,” ujarnya. Jika lebih dari itu, kemungkinan besar ada kebocoran.
Apa sih kebocorannya? Banyak, menurut Atek ada beberapa hal yang bisa ‘makan’ aki. “Kalau terlalu banyak aksesori, bisa jadi bebannya bertambah,” ujarnya. Lantas kalau tak ada aksesori tambahan? Bisa saja sambungan kabel atau soket-soket tidak rapat (gbr.2).
Untuk menjaganya, pastikan setiap sambungan atau soket-soket kelistrikan itu tersambung dengan benar. Perhatikan juga kabel-kabel yang terkelupas, segera tutup dengan isolator (gbr.3).
Begitu pun terminal-terminal kelistrikan yang terbuka, jangan dibiarkan bersentuhan antara kabel – dan +.
Lalu seberapa besar kebocoran yang bisa bikin aki lekas tekor? Menurut Atek di atas 0,2 Ampere sudah tergolong terjadi kebocoran. Seperti pada tunggangan ini yang mencapai 2,5 Ampere gara-gara ada yang korslet (gbr.4).
Jika dipastikan beban aki normal, sebaiknya kembali pada prosedur standar pemeliharaan aki. Seperti menjaga terminal aki tetap bersih, jika kotor dengan korosi, segera bersihkan dengan ampelas.
Terminalnya pun harus dalam kondisi erat terikat. Baik terminal positif maupun terminal negatif. Untuk kabel negatifnya alias kabel ground, juga dipastikan terpasang dengan erat pada bodi motor.
Ketinggian air aki pun diperhatikan, selalu berada di antara batas maksimum dan batas minimum yang tertera pada dinding akinya (gbr.5). Kalau selalu dipelihara seperti ini dan kondisi sistem pengisian baik, pasti aki akan lebih awet.
HEY, FOLLOW ME !
Laman
Pengikut
Cari Blog Ini
Arsip Blog
-
▼
2011
(105)
-
▼
Januari
(23)
- Karburator Keihin PE 28 Masih Kurang? Pilih Yang S...
- Ganti oli sokbreker sendiri
- Bajaj Pulsar 220 DTS-i Disinyalir akan Dirilis seb...
- TVS Apache RTR 180 . . . Indonesia Akhir 2011, Ind...
- Disinyalir Memang Merah Warna Favorit Ninja 250R
- Next Suzuki GSX R250 akan hadir dengan desain mesi...
- Gambar GSX-R125 . . . Koq Blok Mesinnya 249 cm3 . ...
- AlRozi Akhirnya Melabuhkan pilihannya pada Suzuki ...
- Mencoba Menyelami Diferensiasi market Yang dilakuk...
- Buat Valve King Seperti Valve RXZ/Sport
- FGR 2500 – 240 dk . . . Motor Produksi paling powe...
- Tanggapan Yamaha terhadap Rumor V-Ixion Facelift
- Tulisan “Coming Soon” nya Honda . . . Trik yang Bi...
- Penampakan Ducati GP11
- New Yamaha Fino Facelift Akhir Maret 2011 di Thail...
- 2011 Suzuki SkyDrive racing Edition . .. diferensi...
- Drag pake NOS..??? Puooolll Ngacir nya…!!!
- Yuk, Rawat Aki Motor Biar Enggak Tekor
- Sinyalemen Bandrol CBR 250R di angka 45-48 Juta Ru...
- Suzuki Ajukan TPT 2 Motor 125 CC berkode UW 125 SC...
- [MENGINTIP] Kawasaki Ninja ZX6R JAKARTA
- Honda Thailand Rilis New Honda Wave 110i
- Wow V-Ixion Mau di Facelift? Apa lagi neeh yang ma...
-
▼
Januari
(23)
SAMPLE
SEMOGA ANDA SENANG DENGAN BLOG INI :)
TEST
DATANG LAGI YA :)
Silahkan Tulis Komentar Anda ...